
Data Menunjukkan Curah Hujan Ekstrem Picu Banjir di Jakarta Saat Tahun Baru Imlek
Jakarta, 1 Februari 2025 — Banjir di Jakarta Saat Tahun Baru Imlek telah menyebabkan banjir di sejumlah wilayah ibu kota. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan yang tercatat pada 29 Januari 2025 jauh melampaui rata-rata, menyumbang pada terjadinya banjir yang merendam beberapa kawasan strategis.
Fenomena Hujan Lebat dan Penyebabnya Banjir di Jakarta Saat Tahun Baru Imlek
BMKG mengungkapkan bahwa hujan dengan intensitas sangat tinggi terjadi pada 29 Januari 2025, yang menyebabkan curah hujan mencapai lebih dari 150 mm di beberapa daerah. Hal ini jauh melebihi ambang batas normal yang biasanya hanya sekitar 50 mm per hari. Curah hujan ekstrem ini disebabkan oleh pertemuan antara monsun Asia dan kelembapan udara yang sangat tinggi, yang menyebabkan terbentuknya awan hujan di wilayah Jakarta.
Dampak Banjir pada Wilayah Jakarta
Sejumlah wilayah Jakarta seperti Kelapa Gading, Cengkareng, dan Kemang mengalami dampak signifikan. Ketinggian air banjir mencapai lebih dari satu meter di beberapa titik, merendam rumah-rumah warga, dan menyebabkan gangguan transportasi. Layanan kereta api dan beberapa jalur utama terhambat akibat banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan bahwa ribuan warga terpaksa mengungsi ke lokasi-lokasi pengungsian yang disiapkan pemerintah.
Selain itu, banjir ini juga merusak infrastruktur, seperti saluran drainase yang tidak mampu menampung volume air yang sangat besar. Sejumlah ruas jalan utama juga terendam, memperparah kemacetan lalu lintas yang sudah menjadi masalah rutin di ibu kota.
Baca Artikel Lainnya : BMKG Perkirakan Badai Petir di Kota-Kota Besar Indonesia Hari Ini
Langkah Penanggulangan dan Upaya Pemulihan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama BPBD dan dinas terkait segera melakukan upaya penanggulangan. Menurut Kepala BPBD DKI Jakarta, Mohammad Yohan, pihaknya telah mendirikan posko-posko pengungsian dan mendistribusikan bantuan kepada korban banjir. Tim evakuasi juga dikerahkan untuk membantu warga yang terjebak banjir di area-area terdampak parah.
Selain itu, Pemerintah Provinsi juga telah mengambil langkah koordinasi dengan BMKG untuk melakukan operasi modifikasi cuaca guna mengurangi intensitas hujan di beberapa titik. Namun, proses ini memerlukan persiapan matang dan kajian mendalam sebelum dilaksanakan.
Reaksi Masyarakat dan Harapan ke Depan Banjir di Jakarta Saat Tahun Baru Imlek
Masyarakat Jakarta mengungkapkan kekhawatirannya terhadap bencana banjir yang kerap terjadi setiap musim hujan, terutama saat perayaan Imlek. Salah satu warga, Indra (42), yang tinggal di Jakarta Selatan, mengungkapkan bahwa ia merasa khawatir setiap kali hujan deras turun. “Banjir sudah menjadi momok, terutama saat hujan deras. Kami berharap pemerintah lebih fokus dalam memperbaiki infrastruktur drainase,” ujarnya.
Sejumlah masyarakat juga berharap agar pemerintah bisa menemukan solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir yang sudah menjadi masalah tahunan. Mereka berharap agar upaya pemulihan yang dilakukan bisa lebih menyentuh aspek preventif, bukan hanya reaktif setelah bencana terjadi.
Kesimpulan dan Prospek Ke Depan
Banjir yang terjadi di Jakarta pada perayaan Tahun Baru Imlek 2025 ini menjadi pengingat pentingnya perlunya sistem mitigasi bencana yang lebih kuat dan terintegrasi. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama BMKG dan BPBD diharapkan dapat terus melakukan perbaikan sistem drainase, penghijauan kota, serta normalisasi sungai untuk mencegah banjir lebih parah di masa depan.
Dengan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan Jakarta dapat menjadi kota yang lebih siap menghadapi cuaca ekstrem dan perayaan-perayaan besar dengan aman dan nyaman.