
Festival Cap Go Meh
Festival Cap Go Meh, yang berlangsung di kota Pontianak, Kalimantan Barat, kembali digelar pada tahun ini dengan kemeriahan yang luar biasa. Acara yang menandai berakhirnya perayaan Imlek ini tidak hanya menjadi bagian penting dalam tradisi budaya Tionghoa, tetapi juga membawa dampak besar bagi perekonomian lokal. Festival Cap Go Meh di Pontianak kini menjadi salah satu event tahunan yang dinanti oleh masyarakat setempat maupun wisatawan dari berbagai daerah.
1. Sejarah dan Makna Festival Cap Go Meh di Pontianak
Festival Cap Go Meh adalah perayaan yang diadakan setiap tahun pada hari ke-15 setelah perayaan Tahun Baru Imlek. Dalam tradisi Tionghoa, perayaan ini menandakan berakhirnya rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek dan merupakan waktu untuk bersyukur serta berharap mendapatkan keberuntungan di tahun yang baru. Di Pontianak, festival ini tidak hanya dirayakan oleh masyarakat Tionghoa, tetapi juga menarik minat berbagai kalangan yang ingin menikmati kebudayaan dan keunikan tradisi tersebut.
“Festival Cap Go Meh di Pontianak memiliki makna mendalam bagi masyarakat Tionghoa. Selain menjadi bentuk syukur atas berkat yang diterima, acara ini juga menjadi sarana untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga,” ujar Samuel Tan, salah satu anggota Panitia Festival Cap Go Meh Pontianak.
2. Kemeriahan Festival Cap Go Meh 2025
Pada tahun 2025, Festival Cap Go Meh Pontianak kembali digelar dengan berbagai rangkaian acara yang menarik. Festival ini dimulai dengan acara prosesi pawai budaya yang diikuti oleh ribuan peserta. Pawai ini melibatkan berbagai elemen budaya, mulai dari atraksi barongsai, liong, hingga pertunjukan seni tradisional lainnya. Selain itu, festival ini juga dimeriahkan dengan pasar rakyat yang menawarkan berbagai makanan khas, barang seni, dan produk lokal.
Salah satu daya tarik utama festival ini adalah pesta lampion yang menambah keindahan suasana malam di sepanjang jalan-jalan utama Pontianak. Ribuan lampion berwarna-warni menghiasi langit, menciptakan suasana yang magis dan memikat bagi wisatawan yang datang.
Menurut data dari Dinas Pariwisata Kota Pontianak, festival ini berhasil menarik lebih dari 100.000 pengunjung pada tahun lalu, dengan lebih dari 30% di antaranya berasal dari luar Kalimantan Barat.
“Festival ini menjadi ajang promosi bagi Pontianak sebagai kota wisata, serta memberikan dampak positif bagi sektor ekonomi, terutama bagi UMKM yang berjualan di sekitar area acara,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Pontianak, Arief M. Suyatno.
3. Dampak Ekonomi Bagi Pontianak
Festival Cap Go Meh di Pontianak tidak hanya memberikan kegembiraan budaya, tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian lokal. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat, perayaan ini berdampak langsung pada peningkatan sektor pariwisata, perdagangan, dan jasa. Selama festival berlangsung, hotel, restoran, dan sektor transportasi mengalami lonjakan permintaan yang signifikan.
Para pedagang lokal juga merasakan manfaat langsung dari acara ini. Banyak pedagang yang menjual makanan khas, kerajinan tangan, hingga souvenir yang menarik perhatian pengunjung. Festival ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk meningkatkan omzet penjualan yang sebelumnya sulit didapatkan.
Selain itu, para pelaku usaha pariwisata seperti agen perjalanan dan penyedia transportasi juga mencatatkan peningkatan bisnis. Ratusan wisatawan luar kota memilih Pontianak sebagai tujuan utama selama festival ini berlangsung.
“Festival Cap Go Meh Pontianak telah menjadi magnet bagi wisatawan. Kami mencatatkan peningkatan jumlah pengunjung, baik domestik maupun internasional, yang datang ke Pontianak hanya untuk mengikuti acara ini,” ungkap Indra Susanto, seorang pengusaha agen perjalanan di Pontianak.
4. Peningkatan Reputasi Pontianak Sebagai Kota Pariwisata
Festival Cap Go Meh juga turut berkontribusi pada upaya Pemerintah Kota Pontianak untuk meningkatkan citra kota sebagai tujuan wisata yang menarik. Seiring dengan pertumbuhan sektor pariwisata, Pontianak semakin dikenal di kancah internasional, terlebih dengan keberagaman budaya dan tradisi yang dimilikinya.
Kegiatan seperti Festival Cap Go Meh juga memberi ruang bagi masyarakat lokal untuk menunjukkan dan melestarikan budaya mereka kepada dunia. Kegiatan ini semakin memperkaya khazanah budaya Indonesia yang dikenal dengan kekayaan multikulturalisme dan toleransi antarumat beragama.
“Dalam setiap perayaan Cap Go Meh, kami ingin memperkenalkan lebih banyak lagi aspek budaya yang ada di Pontianak. Kami berharap semakin banyak orang yang tertarik untuk datang dan melihat keindahan kota kami, baik dari segi budaya maupun tempat wisata lainnya,” ujar Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.
5. Perkembangan Ke Depan: Pengembangan Festival Cap Go Meh
Ke depan, Pemerintah Kota Pontianak berencana untuk terus mengembangkan Festival Cap Go Meh sebagai bagian dari kalender pariwisata nasional. Salah satunya adalah dengan meningkatkan fasilitas yang mendukung kenyamanan pengunjung, seperti transportasi umum, aksesibilitas tempat wisata, dan sarana informasi.
Tak hanya itu, promosi digital juga menjadi salah satu fokus dalam pengembangan festival ini. Melalui media sosial dan platform digital lainnya, Festival Cap Go Meh akan semakin dikenal oleh wisatawan mancanegara.
“Harapan kami, festival ini dapat menjadi agenda tahunan yang semakin besar dan dikenal luas. Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan acara ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar lagi, baik untuk masyarakat, ekonomi, dan tentu saja, bagi pelestarian budaya kami,” tambah Arief M. Suyatno.