
Menteri Keuangan Indikasikan Tambahan Anggaran untuk Program Makan Siang Gratis
Jakarta, 1 Februari 2025 – Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, mengisyaratkan adanya tambahan anggaran untuk program makan siang gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Program ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan gizi anak-anak sekolah dan ibu hamil guna menekan angka stunting serta memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia.
Dukungan Fiskal untuk Program Makan Siang Gratis
Dalam sebuah pernyataan di Jakarta, Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah akan memberikan ruang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 untuk mendukung program ini. Meski detail jumlah tambahan anggaran masih dalam tahap perhitungan, ia memastikan bahwa pemerintah akan mengalokasikan dana dengan mempertimbangkan keseimbangan fiskal.
Perkiraan Anggaran dan Sumber Pendanaan
Sebelumnya telah direncanakan untuk mencakup 17,5 juta anak sekolah dengan alokasi awal sekitar Rp71 triliun. Namun, dengan adanya rencana perluasan cakupan hingga lebih dari 80 juta penerima manfaat, tambahan anggaran diperkirakan mencapai Rp100 triliun atau lebih.
Baca Artikel Lainnya : Pemerintah Merencanakan Tanggul Laut Sepanjang 700 Km dari Banten hingga Jawa Timur
Selain itu, potensi peningkatan penerimaan negara melalui pajak juga menjadi salah satu opsi yang sedang dikaji.
Tantangan dan Respons Publik Program Makan Siang Gratis
Meskipun program ini mendapatkan apresiasi luas dari masyarakat, beberapa ekonom dan pengamat fiskal menyuarakan kekhawatiran terkait dampaknya terhadap defisit anggaran.
Prospek dan Langkah Selanjutnya
Pemerintah saat ini masih dalam tahap finalisasi kajian anggaran untuk program ini. Kementerian Keuangan bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kementerian Kesehatan akan menyusun skema implementasi yang efektif dan berkelanjutan.
“Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada efektivitas distribusi dan transparansi penggunaan anggaran. Kami berharap dapat menghadirkan solusi terbaik untuk memastikan program ini berjalan dengan baik dan tepat sasaran,” tambah Sri Mulyani.