
Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa pertahanan merupakan isu yang sangat vital bagi kemajuan dan kelangsungan suatu negara. Dalam sejumlah kesempatan, Prabowo menyampaikan bahwa ketahanan pertahanan yang kuat akan memberikan jaminan bagi kedaulatan dan keamanan negara, serta memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional. Pernyataan tersebut disampaikan saat menghadiri sebuah seminar yang membahas isu pertahanan dan keamanan global di Jakarta pada Senin, 5 Februari 2025.
1. Pentingnya Sektor Pertahanan Bagi Kemajuan Negara
Prabowo menegaskan bahwa sektor pertahanan bukan hanya tanggung jawab militer, tetapi juga merupakan aspek integral dari pembangunan negara. Menurutnya, sebuah negara yang ingin maju dan dihormati oleh negara lain harus memiliki sistem pertahanan yang solid. Hal ini, menurutnya, tidak hanya terkait dengan kekuatan militer, tetapi juga dengan kemampuan negara untuk menjaga stabilitas internal dan menghadapai ancaman dari luar.
“Sistem pertahanan yang kuat memberikan rasa aman bagi warga negara, melindungi sumber daya alam, serta memastikan bahwa Indonesia dapat berperan lebih besar di kancah internasional,” ujar Prabowo. Ia juga menambahkan bahwa negara yang memiliki kemampuan pertahanan yang baik dapat menghadapi tantangan global, seperti ancaman terorisme, perubahan iklim, dan gejolak geopolitik yang semakin kompleks.
2. Reformasi dan Modernisasi Alutsista
Dalam menghadapi dinamika ancaman yang terus berkembang, Prabowo juga mengungkapkan pentingnya reformasi dan modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) Indonesia. Ia menjelaskan bahwa kekuatan militer Indonesia harus senantiasa diperbarui agar dapat menjaga kedaulatan dengan lebih efektif, terlebih Indonesia yang berada di posisi strategis di kawasan Asia Tenggara.
“Modernisasi alutsista adalah hal yang tidak bisa ditunda lagi. Kita harus memastikan bahwa Indonesia memiliki teknologi militer yang canggih, serta kemampuan yang memadai untuk mempertahankan wilayah perairan, udara, dan daratan Indonesia,” katanya. Prabowo juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama dengan negara-negara sahabat dalam bidang pertahanan untuk meningkatkan kemampuan Indonesia dalam menghadapi ancaman bersama.
Menurut data Kementerian Pertahanan, alokasi anggaran pertahanan Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan dalam lima tahun terakhir. Fokus utama pada pembaruan alutsista dan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) militer.
3. Ancaman Global dan Geopolitik
Tantangan global yang semakin kompleks, seperti persaingan kekuatan besar, terorisme internasional, hingga bencana alam, semakin menambah urgensi sektor pertahanan Indonesia. Prabowo menyoroti ketegangan yang terjadi antara negara-negara besar dan ancaman dari terorisme yang terus berkembang. Selain itu, Indonesia yang terletak di jalur perdagangan internasional juga perlu menjaga kestabilan wilayah lautnya yang menjadi jalur strategis bagi perekonomian global.
“Saya percaya, dunia sedang menghadapi banyak ketidakpastian. Indonesia harus siap untuk menghadapi kemungkinan ancaman yang tidak hanya bersifat konvensional, tetapi juga ancaman non-tradisional seperti serangan siber dan terorisme,” ungkapnya.
Untuk itu, Indonesia harus memperkuat sistem pertahanan cyber dan memperluas kemampuan intelijen guna mengantisipasi ancaman tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia sudah mulai memprioritaskan pembangunan pertahanan cyber untuk melindungi data dan sistem kritikal negara.
4. Keterlibatan Masyarakat dalam Pertahanan
Prabowo juga mengingatkan bahwa pertahanan bukan hanya menjadi tanggung jawab aparat militer, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Ia mengusulkan pentingnya memperkuat sistem pertahanan rakyat semesta, yang mengedepankan kesiapsiagaan masyarakat dalam menjaga keamanan negara. Hal ini akan memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat terlibat dalam menjaga kedaulatan bangsa.
“Masyarakat harus diberdayakan dan dilibatkan dalam menjaga pertahanan negara. Pendidikan pertahanan, bela negara, dan penguatan nasionalisme menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam membangun ketahanan bangsa,” ujar Prabowo.
Menurut Prabowo, program-program bela negara yang sudah dijalankan di beberapa sekolah dan lembaga pendidikan akan terus diperkuat agar generasi muda Indonesia memiliki semangat nasionalisme dan kesadaran terhadap pentingnya menjaga keutuhan bangsa.
5. Upaya Meningkatkan Kerja Sama Internasional
Sebagai negara besar di kawasan Asia Tenggara, Indonesia tidak bisa bergerak sendirian dalam menghadapi tantangan global. Oleh karena itu, Prabowo mengajak negara-negara sahabat untuk memperkuat kerja sama dalam bidang pertahanan dan keamanan. Indonesia telah menjalin banyak kerja sama pertahanan dengan berbagai negara, baik dalam bentuk latihan militer bersama, alih teknologi, maupun pertukaran informasi intelijen.
“Kita perlu memperkuat aliansi dan kerja sama dengan negara-negara sahabat. Tidak ada negara yang bisa bertahan sendiri. Kerja sama internasional adalah kunci untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan,” jelas Prabowo.
Indonesia, menurutnya, akan terus meningkatkan hubungan strategis dengan negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Australia, dan negara-negara di kawasan ASEAN.